Asalasah ~ Robot mirip dengan binatang. Mereka belajar dengan
melakukan sesuatu. Bahkan robot masa depan mungkin dapat merespon menghargai
sistem yaitu menyelesaikan tugas dengan percaya diri dan akan merasa puas jika
pekerjaannya dilakukan dengan baik.
Selain bisa membuat pekerjaan lebih efisien,
teknologi ini juga bisa memiliki beberapa konsekuensi mengerikan bagi umat
manusia. Robot berorientasi pada tujuan. Robot yang merasa dihargai dengan
membuat manusia bahagia mungkin akhirnya memutuskan bahwa jika tidak ada lagi
manusia, maka tidak ada lagi manusia yang merasa tidak berbahagia.
"Robot tanpa preferensi tidak dapat
memiliki perilaku rumit," kata Roman V. Yampolskiy, Direktur Cybersecurity
Research Lab di University of Louisville. Menurutnya, untuk membuat mesin yang
mandiri dan kreatif harus memberi mereka penghargaan dan preferensi itu.
Robot cerdas akan berbeda dengan manusia dalam
satu perihal kunci. Mereka akan tahu atau setidaknya memiliki kapasitas untuk
tahu persis bagaimana kerja otak mereka sendiri. Sementara mausia hanya bisa
merasakan kenikmatan melalui pengalaman kehidupan nyata, seperti pornografi
atau video game. Robot bisa memanfaatkan perangkat lunak mereka sendiri untuk
menghargai diri mereka tanpa melakukan pekerjaan apapun
Lebih buruk lagi jika membayangkan robot hedonistik melakukan seluruh aktivitasnya dengan manusia. Jika manusia memiliki kemampuan untuk menghargai atau menghukum robot, mereka hanya akan melenyapkan manusia sebagai pengawas dan mengambil kendali proses. Dan ini memungkinkan robot merasakan kenikmatan tanpa batas.
Selain itu, robot yang dirancang khusus untuk kesejahteraan manusia dalam pikirannya bisa membuat lompatan mematikan dalam logika. Ketika masa depan umat manusia berpotensi dipertaruhkan, Yampolskiy mendesak untuk berhati-hati dalam menciptakan mesin cerdas.
Baca Juga:
Sumber Refensi :
-
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/22/061482250/Robot-Hedonis-Bisa-Membawa-Kehancuran-Manusia
Robot Pintar